Kumpulan Kata Mutiara Pramoedya Ananta Toer - Kumpulan Kata

Search for design, quotes etc..

Kumpulan Kata Mutiara Pramoedya Ananta Toer

Kumpulan Kata Mutiara Pramoedya Ananta Toer
Kumpulan Kata Mutiara Pramoedya Ananti Toer. Pram begitu beliau biasa disapa adalah salah satu pengarang paling produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya Ananta Toer (6 februari 1925 - 30 april 2006) lahir blora, jawa tengah. Semasa hidupnya telah menghasilkan lebih dari 50 karya sastra, dan telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa. Banyak kata mutiara yang bisa diambil dari karya Pramoedya.

Pramoedaya juga adalah sastrawan yang penuh kontroversi. Pernah beberapa kali dipenjara karena pandangannya yang dianggap pro-komunis. Namun justru disaat masa penahannya, banyak karya besar Pramoedya lahir. Bumi Manusia yang merupakan salah satu novel terkenal beliau, ditulis semasa dalam pengasingan di pulau buru. Beberapa karya beliau antara lain: Panggil Aku Kartini Saja, Gadis Pantai, Bumi manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Arok dedes dll.

Berikut adalah beberapa Kata Mutiara atau kutipan kata kata Pramoedya yang terkenal.

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
― Pramoedya Ananta Toer

“Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan.”
― Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

“Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?”
― Pramoedya Ananta Toer

“Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”
― Pramoedya Ananta Toer

“Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang-orang lain pandai”
― Pramoedya Ananta Toer


“seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan”
― Pramoedya Ananta Toer, This Earth of Mankind

“A mother knows what her child's gone through, even if she didn't see it herself.”
― Pramoedya Ananta Toer, Gadis Pantai

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)”
― Pramoedya Ananta Toer, Child of All Nations

“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua”
― Pramoedya Ananta Toer

“Menulis adalah sebuah keberanian...”
― Pramoedya Ananta Toer

“Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati.”
― Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

“Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.
(Anak Semua Bangsa, h. 199)”
― Pramoedya Ananta Toer

“Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya
(Rumah Kaca, h. 46)”
― Pramoedya Ananta Toer

“How simple life is. It's as simple as this: you're hungry and you eat, you're full and you shit. Between eating and shitting, that's where human life is found. - (Houseboy + Maid, in Tales from Djakarta)”
― Pramoedya Ananta Toer, Tales from Djakarta: Caricatures of Circumstances and Their Human Beings

“Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain”
― Pramoedya Ananta Toer

“Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai. (Nyai Ontosoroh)”
― Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

“Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri”
― Pramoedya Ananta Toer

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah
(Rumah Kaca, h. 352)”
― Pramoedya Ananta Toer

“Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.”
― Pramoedya Ananta Toer

“Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas
(Bumi Manusia, h. 138)”
― Pramoedya Ananta Toer

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”
― Pramoedya Ananta Toer

“Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya (Rumah Kaca, h. 409)”
― Pramoedya Ananta Toer

“Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana”
― Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

“Menulislah sedari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi.”
― Pramoedya Ananta Toer

“Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan.”
― Pramoedya Ananta Toer, Mereka Yang Dilumpuhkan

“Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain.”
― Pramoedya Ananta Toer, Jalan Raya Pos, Jalan Daendels

“Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia (Rumah Kaca, h. 436)”
― Pramoedya Ananta Toer

“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri”
― Pramoedya Ananta Toer

“Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri”
― Pramoedya Ananta Toer

“Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya , tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini".”
― Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

Itu tadi beberapa cuplikan atau kutipan kata mutiara pramoedya. Semoga menjadikan Anda lebih dekat lagi mengenal sosok sastrawan asli indonesia. Semoga bermanfaat.

Add Comments